Sabtu, 27 Oktober 2012

Korban Industri Rokok

  smoke is evil

Karakteristik yang serba ingin tahu, keinginan kuat untuk independen, dan memimpikan kebebasan, anak di bawah 18 tahun menjadi sasaran utama industri rokok, mengutip pula dari dokumen rahasia “Perokok remaja : strategi dan peluang“, RJ Reynolds Tobacco Company Memo Internal 29 Februari 1984, perokok remaja merupakan faktor penting kehidupan industri rokok. remaja adalah sumber potensial untuk menggantikan pasar perokok veteran yang meninggal akibat penyakit-penyakit yang dibawa rokok.

Pada periode 70an perokok termuda adalah kelompok umur 15 tahun. tapi pada 2004 perokok termuda sudah pada kelompok usia 7 tahun! menurut catatan deputi perlindungan anak di kementrian pemberdayaan perempuan.hal ini terjadi karena gencaranya promosi dengan jargon-jargon populer yang menyasar pasar remaja. jargon iklan dirancang sesuai karakteristik remaja yang menginginkan kebebasan, independensi dan pemberontakan pada norma-norma. tak puas lewat iklan di media massa dan media luar ruang, industri rokok juga masuk menjadi sponsor even-even anak muda, seperti konser musik, pemutaran film, seni, budaya, keagamaan dan olahraga. mereka juga tak segan membagikan rokok gratis sebagai imbalan pembelian tiket masuk. padahal hal ini bertentangan dengan peraturan pemerintah nomor 19 tahun 2003.
Indonesia 5 besar konsumen rokok dunia.
Survey WHO menemukan lima juta orang meninggal setiap tahun karena penyakit degeneratif akibat rokok, seperti kangker paru dan jantung koroner, di indonesia sendiri, survei demografi Universitas Indonesia mencatat 427.948 orang meninggal setiap tahun akibat penyakit yang dipicu konsumsi rokok.
Besarnya angka itu tak lepas dari tingginya konsumsi rokok di republik ini. dalam daftar negara konsumen rokok terbesar 2002, indonesia berada pada posisi kelima dengan konsumsi 208 miliar batang per tahun. indonesia hanya kalah dari negara-negara kaya seperti tiongkok yang melahap 1.634 triliun batang, amerika dengan 451 miliar batang, jepang dengan 328 miliar batang, dan rusia 258 miliar batang.
Dengan tingkat konsumsi tersebut, tak heran bila 69% pria di indonesia adalah perokok aktif, angkat itu tertinggi di asia, seperti tiongkok yang 53,4%, india 29,4% dan thailand 39,3%. tingginya konsumsi rokok suatu negara berbanding lurus dengan tingkat kematian warganya. ini tak lain karena dalam sebatang rokok ditemukan lebih dari 4 ribu kimia berbahaya dan 43 zat pemicu kanker. dalam sebatang rokok sepanjang telunjuk itu!. hampir separonya berisi zat beracun seperti hidrokarbon, karbon monoksida, logam berat, tar, dan nikotin yang memicu kecanduan.
Berita lebih buruknya!

Dari 141,4 juta perokok di indonesia, sekitar 84,4 juta adalah warga miskin yang berpenghasilan kurang dari Rp.20 ribu per hari, dalam survei KPAI juga ditemukan lebih dari 43 juta anak indonesia (64,2%) hidup serumah dengan perokok sehingga ikut menjadi perokok pasif. resiko gangguan kesehatan mereka meningkat. karena anak-anak yang terpapar asap tembakau sejak dini rentan mengalami pertumbuhan paru yang lambat, lebih mudah terkena bronkitis, infeksi saluran pernafasan, infeksi telinga serta asma. akbibatnya sekitar 43 juta anak usia hingga 18 tahun terancam penyakit mematikan.
Survey
  • 3,3% menyatakan langsung merokok ketika bangun tidur. tipe orang cepet mati!
  • 87% perokok tau klau merokok terlarang ditempat umum. emang itu tempat punya engkong loe!
  • 59,1% perokok percaya merokok berbahaya bagi kesehatan. then why the hell they still do tat stupid thing?
  • 89,5% pernah melihat pesan anti-merokok, tapi peduli amat toh itu cuma pesan.
  • 67,8% nyadar bahaya merokok tapi tetep diteruskan. EGP, yg penting mati dengan gaya.

Sumber : survei global youth tobacco survey 2006 WHO terhadap siswa berusia 13-15 tahun di pulau jawa

86% Orang Indonesia Sadar Bahaya Rokok Bagi Kesehatan



Hampir setiap pria dan beberapa wanita di Indonesia memiliki kebiasaan merokok baik saat di ruang tunggu atau setelah makan. Rokok adalah salah satu benda yang paling fenomenal di Indonesia, sebab ia dipuja sekaligus dicerca. Bagaimana tidak? Meskipun sudah tahu bahaya rokok terhadap kesehatan, masih banyak orang yang bersikeras meneruskan kebiasaannya menghisap asap tembakau.
Temuan Global Adult Tobacco Survey (GATS) menyatakan bahwa 86 persen orang dewasa di Indonesia menyadari bahaya merokok bagi kesehatan dan dapat menyebabkan penyakit serius. Bahkan, sebanyak 73,7 persen orang dewasa menyadari bahwa asap rokok sekunder dapat menyebabkan penyakit serius pada orang-orang yang bukan perokok.
Temuan ini menunjukkan tingginya pemahaman masyarakat mengenai bahaya merokok bagi kesehatan diri sendiri dan orang lain. Sebanyak 4 dari 10 orang dewasa diketahui melihat informasi anti rokok di TV atau radio. Hasilnya, sebanyak 5 dari 10 orang perokok berencana atau sedang berupaya berhenti merokok.
“Kalaupun tidak bisa berhenti merokok, jangan meracuni orang lain. Namun yang tidak merokok jangan menghakimi orang yang merokok. Sebaiknya kita membantu orang yang kecanduan rokok untuk terbebas dari asap rokok,” kata Menteri Kesehatan, Nafsiah Mboi dalam acara Peluncuran Hasil Global Adult Tobacco Survey (GATS) di Kementerian Kesehatan, Selasa (11/9/2012).
Namun menyadari bahaya merokok saja nampaknya belum cukup mendorong masyarakat untuk benar-benar berhenti merokok. Tingginya kesadaran bahaya rokok tak diimbangi oleh penurunan konsumsi rokok di masyarakat. Nyatanya, tingkat pemakaian rokok di Indonesia tetap tinggi.
Survei juga menemukan bahwa 67,4 persen pria dan 2,7 persen wanita di Indonesia adalah perokok aktif. Jika ditotal, sebanyak 61,4 juta orang dewasa di Indonesia adalah perokok. Dibandingkan dengan India, angkanya lebih rendah dengan 47,9 persen pria dan 20,3 persen wanita yang perokok. Jumlah perokok di tanah air juga masih lebih tinggi dibanding Filipina, Thailand, Vietnam dan Polandia.
Tingginya konsumsi rokok ini bisa jadi diakibatkan karena gencarnya iklan rokok di media ataupun sarana lain. Sebanyak 5 dari 10 orang dewasa melihat pemasaran rokok dari toko yang menjual rokok. Yang lebih ironis, 8 dari 10 orang dewasa melihat iklan rokok dari promosi atau sponsor acara olahraga.
“Kapan kita mau jadi juara olimpiade atau sepak bola? Nggak bakal. Karena orang-orang Indonesia paru-parunya sudah tak becus akibat rokok,” tegas Menkes.
Hasil temuan GATS juga menunjukkan bahwa rokok yang paling banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia adalah kretek, yaitu sebanyak 80,4 persen penduduk yang menghisapnya. Persentase ini jauh lebih besar jika dibandingkan pengguna rokok lintingan sebanyak 5,6 persen. Bahkan rokok putih hanya dikonsumsi oleh 3,7 persen penduduk Indonesia.
86% Penduduk Indonesia Sadar Bahaya Rokok bagi Kesehatan
Rokok adalah salah satu benda yang paling fenomenal di Indonesia, sebab ia dipuja sekaligus dicerca. Bagaimana tidak? Meskipun sudah tahu bahaya rokok terhadap kesehatan, masih banyak orang yang bersikeras meneruskan kebiasaannya menghisap asap tembakau.
Temuan Global Adult Tobacco Survey (GATS) menyatakan bahwa 86% orang dewasa di Indonesia menyadari bahaya merokok bagi kesehatan dan dapat menyebabkan penyakit serius. Bahkan, sebanyak 73,7% orang dewasa menyadari bahwa asap rokok sekunder dapat menyebabkan penyakit serius pada orang-orang yang bukan perokok.
Temuan ini menunjukkan tingginya pemahaman masyarakat mengenai bahaya merokok bagi kesehatan diri sendiri dan orang lain. Sebanyak 4 dari 10 orang dewasa diketahui melihat informasi anti rokok di TV atau radio. Hasilnya, sebanyak 5 dari 10 orang perokok berencana atau sedang berupaya berhenti merokok.
“Kalaupun tidak bisa berhenti merokok, jangan meracuni orang lain. Namun yang tidak merokok jangan menghakimi orang yang merokok. Sebaiknya kita membantu orang yang kecanduan rokok untuk terbebas dari asap rokok,” kata Menteri Kesehatan, Nafsiah Mboi dalam acara Peluncuran Hasil Global Adult Tobacco Survey (GATS) di Kementerian Kesehatan, Selasa (11/9/2012).
Namun menyadari bahaya merokok saja nampaknya belum cukup mendorong masyarakat untuk benar-benar berhenti merokok. Tingginya kesadaran bahaya rokok tak diimbangi oleh penurunan konsumsi rokok di masyarakat. Nyatanya, tingkat pemakaian rokok di Indonesia tetap tinggi.
Survei juga menemukan bahwa 67,4% pria dan 2,7% wanita di Indonesia adalah perokok aktif. Jika ditotal, sebanyak 61,4 juta orang dewasa di Indonesia adalah perokok. Dibandingkan dengan India, angkanya lebih rendah dengan 47,9% pria dan 20,3% wanita yang perokok. Jumlah perokok di tanah air juga masih lebih tinggi dibanding Filipina, Thailand, Vietnam dan Polandia.
Tingginya konsumsi rokok ini bisa jadi diakibatkan karena gencarnya iklan rokok di media ataupun sarana lain. Sebanyak 5 dari 10 orang dewasa melihat pemasaran rokok dari toko yang menjual rokok. Yang lebih ironis, 8 dari 10 orang dewasa melihat iklan rokok dari promosi atau sponsor acara olahraga.
“Kapan kita mau jadi juara olimpiade atau sepak bola? Nggak bakal. Karena orang-orang Indonesia paru-parunya sudah tak becus akibat rokok,” tegas Menkes.
Hasil temuan GATS juga menunjukkan bahwa rokok yang paling banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia adalah kretek, yaitu sebanyak 80,4% penduduk yang menghisapnya. Persentase ini jauh lebih besar jika dibandingkan pengguna rokok lintingan sebanyak 5,6%. Bahkan rokok putih hanya dikonsumsi oleh 3,7% penduduk Indonesia.

Dari berbagai sumber

Sabtu, 20 Oktober 2012

Latar Belakang Masalah

Nama  : William Andreas
NPM  : 18210516
Kelas  : 3EA17

Bab 1
Pendahuluan


1.1 Latar Belakang Masalah
Sekarang ini perkembangan otomotif di dunia ini semakin cepat, khususnya perkembangan mobil. Fakta memperlihatkan jumlah penjualan mobil terus meningkat. Kondisi ini menyebab kan produsen terus mencari inovasi - inovasi baru dengan memproduksi produk - produk baru untuk meningkatkan penguasaan pasar. Mobil adalah kendaraan roda empat yang masih menjadi primadona dalam berkendara khususnya di Indonesia, hal ini disebabkan oleh penggunaan mobil ini dapat menjadikan si pemakai (pengendara) menjadi lebih percaya diri,meningkatkan gengsi si pengguna dan juga nyaman. Disisi lain pihak lembaga keuangan pun tidak segan untuk mengucurkan kredit penjualan mobil. Memiliki kendaraan roda empat ini memang membutuhkan dana yang cukup besar. kisaran harga mobil 250jt - 1000jt untuk mobil mewah dan 70jt - 250jt untuk mobil sederhana.adanya persaingan yang ketat diantara merek-merek mobil tersebut memiliki strategi pemasaran yang tepat dalam menghadapi pesaing-pesaingnya.strategi pemasaran dapat ditentukan setelah produsen mengetahui segmen dan posisi sepeda motor yang diproduksinya.


1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
“Apakah kepuasan konsumen berpengaruh terhadap ekuitas merek Toyota di Indonesia?”

1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan diatas maka penelitian ini bertujuan untuk :
“Untuk mengetahui pengaruh kepuasan konsumen terhadap ekuitas merek Toyota di Indonesia”

Tema Analisis JURNAL

Nama   : William Andreas
NPM   : 18210516
Kelas   : 3EA17

Berdasarkan dari ketiga jurnal yang telah di analisis, maka penulis terdorong untuk meneliti dan menulis tema tentang "KEPUASAN KONSUMEN"

Perkembangan teknologi yang semakin tinggi menyebabkan perusahaan harus siap bersaing sengit dengan perusahaan - perusahaan lain.Didalam era perkembangan zaman yang cepat ini perusahaan saling berusaha untuk mendapatkan posisi di hati para konsumen. Setiap perusahaan di tuntut untuk dapat memenuhi dan memahami tentang kepuasan yang di dapat oleh konsumen yang akan membeli produk tersebut.

JURNAL 3 (KETIGA)

ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP PRODUK MOBIL MERK TOYOTA (Studi pada pemilik mobil Toyota Avanza yang sedang melakukan service di PT. Agung Automall Jambi) 


ANGGITA EMI , SUSILO (2012)


Penelitian yang berjudul Analisis Kepuasan Konsumen terhadap Produk Mobil Merek Toyota Avanza, bertujuan untuk mengetahui atribut apa saja yang dipertimbangkan konsumen dalam memilih kendaraan, mengetahui atribut mana yang memiliki kepentingan paling utama bagi pelanggan, mengetahui atribut mana yang harus dipertahankan perusahaan, mengetahui atribut mana yang memiliki perioritas rendah, mengetahui atribut mana yang menurut pelanggan berlebihan dalam pelaksanaanya. Penelitian ini dilaksanakan di PT, Agung Automall Jambi yaitu pada tanggal 22 sampai dengan 28 Januari 2012. Tipe penelitian ini adalah deskriptif. Sumber data penelitian adalah primer. Populasi dalam penelitian ini adalah pemilik Kendaraan Toyota Avanza di PT. Agung Automall dan sampelnya adalah pemilik mobil Toyota Avanza yang sedang melakukan service di PT. Agung Automall Jambi.

Tujuan Penelitian:

Untuk mengetahui prioritas dari produk yang di hasilkan.(ketahanan dari mobil)

Teknik sampling yang digunakan adalah teknik sampel Purposive yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu, menggunakan ukuran sampel sebanyak 90 orang responden. Alat analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis importance-performance. Indikator produk adalah kinerja, keistimewaan tambahan, keandalan, kesesuaian dengan spesifikasi, daya tahan dan estetika. Berdasarkan uji validitas yang dilakukan, semua item menghasilkan koefisien toleransi (r) lebih besar dari 0,3 (r > 0,3) sehingga semua item dinyatakan valid. Sedangkan uji reliabilitas yang dilakukan, semua item menghasilkan Cronbach’s Alpha (α) lebih besar atau sama dengan 0,6 (α ≥ 0,6) sehingga semua item dinyatakan reliabel atau handal. Berdasarkan pada kesimpulan diatas, maka dapat diusulkan saran PT. Agung Automall harus meningkatkan keandalannya dalam memproduksi produk mobil terutama pada keandalan agar tidak oleng saat kecepatan tinggi dan kenyaman suspensi untuk memberikan produk yang berkualitas kepada konsumen sehingga konsumen merasa nyaman dan puas.

Sumber : http://repository.upnyk.ac.id/2680/

JURNAL 2 (KEDUA)

Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap Produk Mobil Toyota Avanza

Sonny Soedjatmiko

Topik : Kepuasan Konsumen 

Penerbit : Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Unika Atma Jaya

Tempat/Tanggal Terbit : Jakarta / 2005

Meningkatnya kebutuhan dan minat terhadap kendaraan bermotor
roda empat yang cukup besar di Indonesia dalam beberapa tahun
belakangan ini, merangsang investor-investor dari luar negeri untuk
melakukan investasi dan inovasi di bidang otomotif. Hal ini berdampak
pada tingginya persaingan antar perusahaan otomotif.
Dalam menghadapi situasi persaingan tersebut kepuasan
konsumen merupakan hal yang sangat penting dalam menentukan
sukses tidaknya suatu produk yang ditawarkan ke pasar. Untuk
mengetahui bagaimana kepuasan konsumen terhadap atribut-atribut
Toyota Avanza maka penulis mengadakan suatu riset dengan cara
menyebarkan kuesioner kepada para pemilik Toyota Avanza.
Penulis menyebarkan kuesioner kepada 100 responden yang
merupakan pemilik Toyota Avanza yang tinggal di daerah Duren Sawit,
Jakarta Timur. Kuesioner terdiri dari dua bagian yaitu, identitas diri
responden dan atribut Toyota Avanza. Atribut-atribut yang dianalisis
adalah desain interior dan eksterior, harga beli, kenyamanan berkendara,
daya tahan dan kehandalan mesin, bahan bakar, suku cadang, bengkel
dan nilai jual kembali.

Tujuan Penelitian:

Untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen terhadap produk Toyota avanza

Teknik analisis data yang digunakan menggunakan tes statistik chisquare.
Tes statistik ini digunakan untuk melihat apakah terdapat
hubungan atau ketergantungan antara faktor demografi responden
dengan kepuasan responden terhadap Toyota Avanza.
Setelah data terkumpul dan dianalisis maka penulis dapat menarik
kesimpulan bahwa kepuasan konsumen terhadap Toyota Avanza relatif
positif atau cukup memuaskan. Dengan dasar penelitian tersebut penulis
memberikan beberapa saran kepada produsen Toyota Avanza untuk
mempertahankan keunggulan dan memperbaiki kelemahan produknya.

Sumber : http://lib.atmajaya.ac.id/default.aspx?tabID=61&src=k&id=83303

JURNAL 1 (PERTAMA)

Pengaruh Kepuasan Konsumen Terhadap Ekuitas Merek
Toyota Innova Di Surabaya

Helmi Syarief

Persaingan bisnis yang dihadapi perusahaan-perusahaan pada saat ini, menuntut manajemen perusahaan untuk lebih cermat dalam menentukan strategi bersaingnya untuk bisa menang. Manajemen perusahaan dituntut untuk dapat mendesain dan mengimplementasikan strategi pemasaran yang mampu menciptakan, mempertahankan dan meningkatkan kepuasan konsumennya, sehingga pada akhirnya dapat tercipta loyalitas terhadap produk yang ditawarkan. Merek produk berkembang menjadi sumber aset terbesat dan merupakan faktor penting dalam kegiatan pemasaran perusahaan. Berbagai merek dengan keunggulannya masing-masing saling berlomba agar bisa dipilih oleh konsumen. Seperti hanyal mobil kijang Toyota Innova, yang mengalami kenaikan dan penurunan selama 4 tahun terahir dari tahun 2006-2009.

Tujuan penelitian: 

untuk mengetahui pengaruh kepuasan konsumen terhadap ekuitas merek Toyota Innova di Surabaya.

Variabel yang digunakan: 

dalam penelitian ini adalah Kepuasan Konsumen (X) dan Ekuitas merek (Y). Skala pengukuran dalam penelitian ini mengunakan semantic differential. Populasi dalam penelitian ini adalah pemilik dan pemakai mobil Toyota Innova di Surabaya, dengan jumlah sampel sebanyak 120 orang responden. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Structural Equatioan Modelling (SEM).

Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan analisis SEM untuk menguji pengaruh kepuasan konsumen terhadap ekuitas merek Toyota Inova, dilihat dari besarnya nilai probabilitas kausal yaitu sebesar 0.001≤ 0,10, maka dapat diketahui bahwa ada pengaruh positif antara kepuasan konsumen terhadap ekuitas merek Toyota Innova, maka kesimpulan dari hipotesis hipotesis tersebut adalah positif dan terbukti kebenarannya.

Sumber : http://wimcyclemarketingaward.com/pesertafoto/makalah/37_makalah.pdf

Kamis, 18 Oktober 2012

Upaya Melayani “Sang Raja”

Pembeli adalah raja kerap dikumandangkan oleh para produsen untuk menegaskan bahwa konsumen atau pelanggan menjadi fokus dalam pergerakan laju usaha. Caranya bermacam-macam, yang penting “sang raja” merasa nyaman, senang, dan mau kembali untuk membeli.
Mewujudkan hal tersebut memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Tak jarang, upaya memberi layanan prima seringkali berujung pada kritik pedas atau komplain. Untuk itu, kepekaan terhadap kebutuhan pelanggan menjadi salah satu kunci utama yang patut diperhatikan.
Sebagai salah satu vendor perangkat teknologi kaliber dunia, Hawlett Packard (HP) menghadirkan HP Authorized Service Center (ASC) dengan konsep best personalized service experience untuk mengoptimalkan kualitas layanan pelanggan.
Bagi perusahaan yang bermarkas di Amerika Serikat ini, ASC merupakan solusi efektif bagi pelanggan ketika ingin mengatasi permasalahan yang berkaitan dengan produk HP miliknya, menciptakan peace of mind, serta menjadikan pelanggan memperoleh manfaat manfaat optimal dari produk HP yang digunakannya.
“Layanan purna jual yang prima akan terus menjadi salah satu kontributor utama dalam memperkuat keunggulan kami di pasar selain produk berkualitas tinggi yang andal, desain menarik dan inovatif, teknologi terkini, serta  perbandingan harga dan value yang kompetitif,” ujar Megawaty Khie, Managing Director, Personal System Group, HP Indonesia.”
HP juga berencana terus menambah jumlah HP Service Center maupun unsur-unsur pendukung lainnya seperti, Drop Off Point sehingga makin memudahkan pelanggan dalam pengiriman-pengambilan produk yang hendak diperbaiki.
Keberadaan HP Service Center maupun Drop Off Point yang tersebar di berbagai lokasi akan membantu mempercepat waktu pelanggan dalam menjangkau layanan purna jual HP.

*Dikutip dari Inspiratorial Akhir Pekan Teknologi, Kompas, Minggu, 27 Juni 2010

Sumber : http://ceopoty.wordpress.com

Perilaku Pengguna Internet Indonesia Berdasar Hasil Survei Ipsos

Minggu lalu, Anda membaca analisis dan opini Wiku tentang hasil survei Ipsos. Ketika itu, Wiku mengangkat tentang perilaku pengguna internet dalam online shopping. Survei Ipsos tidak hanya menyinggung tentang jual-beli online. Berikut beberapa data yang lebih lengkap tentang perilaku pengguna internet Indonesia yang disebut dalam survei Ipsos tersebut. Saya harap, alih-alih bosan membaca angka-angka berikut, Anda justru mendapatkan ide berdasarkan angka-angka ini.
Email
Sebanyak 9 dari 10 (91 %) pengguna internet di Indonesia menggunakan internet untuk membuka dan mengirim email. Jumlah ini menempati peringkat keempat dari 24 negara yang disurvei. Secara global, 85% pengguna internet membuka dan mengirim email ketika mereka sedang online.
Social Media
Indonesia berada di peringkat teratas dalam penggunaan internet untuk social media, termasuk forum dan blog. 83% pengguna internet Indonesia mengunjungi social media saat online. Jumlah ini di atas Argentina (76%), Rusia(75%), Afrika Selatan (73%), Swedia (72%), Spanyol (71%), dan Hungaria (70%). Jika dilihat secara global, 62% pengguna internet di dunia menggunakan internet untuk social media.
Hiburan dan Hobi
Selain untuk social media, 62 % pengguna internet di Indonesia menggunakan internet untuk hiburan dan mencari informasi yang berkaitan dengan hobinya. Tertinggi untuk kategori ini adalah Turki (72%) dan yang terendah adalah Arab Saudi (35%). Sedangkan, rata-rata global adalah sebanyak 57%.
Jenis hiburan yang dicari pengguna internet Indonesia berdasarkan hasil survei Ipsos ini diungkap oleh Kompas Tekno. Pengguna Indonesia terutama paling sering mengunduh dan streaming musik (60%), film (43%), game online (27%), dan menonton televisi melalui live streaming (23%).
Selain hal tersebut di atas, Ipsos juga melakukan survei perilaku pengguna internet global dalam beberapa hal lain. Hasilnya, Ipsos menemukan bahwa 14% pengguna internet menggunakan internet untuk melakukan panggilan VoIP, 59% untuk internet banking, 41% untuk mencari pekerjaan.
Laporan Ipsos tentang hasil survei ini bisa Anda baca di halaman-halaman berikut sesuai kategorinya. Untuk kategori Komunikasi dan Jejaring Sosial, Hiburan dan Permainan, Belanja dan Keuangan Pribadi.

Sumber : http://dailysocial.net