Senin, 21 November 2011

Peran Koperasi Dalam Perekonomian Indonesia

Pembangunan koperasi mengalami kemajuan yang cukup mengembirakan jika diukur dengan jumlah koperasi, jumlah anggota, aktiva dan volume usaha.

Pada masa sekarang secara umum koperasi mengalami perkembangan usaha dan kelembagaan yang mengairahkan. Namun demikian, koperasi masih memiliki berbagai kendala untuk pengembangannya sebagai badan usaha. Hal ini perlu memperoleh perhatian dalam pembangunan usaha koperasi pada masa mendatang.

Peran koperasi dalam perekonomian Indonesia paling tidak dapat dilihat dari:
(1) kedudukannya sebagai pemain utama dalam kegiatan ekonomi di berbagai sektor,
(2) penyedia lapangan kerja yang terbesar,
(3) pemain penting dalam pengembangan kegiatan ekonomi lokal dan pemberdayaan masyarakat,
(4) pencipta pasar baru dan sumber inovasi, serta
(5) sumbangannya dalam menjaga neraca pembayaran melalui kegiatan ekspor. Peran koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah sangat strategis dalam perekonomian nasional, sehingga perlu menjadi fokus pembangunan ekonomi nasional pada masa mendatang.

Pemberdayaan koperasi secara tersktuktur dan berkelanjutan diharapkan akan mampu menyelaraskan struktur perekonomian nasional, mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional, mengurangi tingkat pengangguran terbuka, menurunkan tingkat kemiskinan, mendinamisasi sektor riil, dan memperbaiki pemerataan pendapatan masyarakat. Pemberdayaan koperasi juga akan meningkatkan pencapaian sasaran di bidang pendidikan, kesehatan, dan indikator kesejahteraan masyarakat Indonesia lainnya.

Sulit mewujudkan keamanan yang sejati, jika masyarakat hidup dalam kemiskinan dan tingkat pengangguran yang tinggi. Sulit mewujudkan demokrasi yang sejati, jika terjadi ketimpangan ekonomi di masyarakat, serta sulit mewujudkan keadilan hukum jika ketimpangan penguasaan sumberdaya produktif masih sangat nyata. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa peran koperasi antara lain :
  1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khusunya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
  2. Berperan serta aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.
  3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional.
  4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
Pada masa ini pembangunan koperasi kurang mendapat perhatian karena koperasi kurang memperlihatkan  kinerja dan citra yang lebih baik dari masa sebelumnya.Keadaan ini merupakan salah satu bukti bahwa komitmen pemerintah masih kurang dalam pembangunan koperasi. Pembangunan adalah suatu proses yang harus berkelanjutan dan tersistem. Pertanyaan berikutnya bagaimana prospek  koperasi  pada masa datang.Jawabannya adalah  sangat prospektif  jika koperasi yang mempunyai jatidiri . Koperasi yang mempraktekkan  prinsip-prinsip koperasi  dalam organisasi dan usahanya. Koperasi sebagai badan usaha, organisasi dan  kegiatan usahanya harus dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip koperasi.Karena prinsip koperasi merupakan garis-garis  penuntun yang digunakan oleh koperasi untuk melaksanakan nilai-nilai dalam praktek seperti
(1) keanggotaan sukarela dan terbuka,
(2)  pengendalian oleh anggota secara demokratis,
(3) partisipasi ekonomi anggota,
(4) pendidikan,pelatihan dan informasi ,
(5) kerjasama diantara koperasi dan
(6) kepedulian terhadap komunitas.

Jika Koperasi  mampu mengimplementasikan jati dirinya, koperasi akan mandiri, mampu bersaing dengan kekuatan eonomi lainnya ,mampu memproduksi produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar di dalam dan luar negeri.  Dilihat dari dasar hukum yang tertuang dalam Undang-Undang 1945, Koperasi memperoleh hak untuk hidup dan perkembangan di Indonesia. Koperasi yang sudah dibangun selama ini juga jumlahnya sudah cukup besar. Jumlah ini merupakan aset yang harus dipelihara dan diberdayakan agar dapat berkembang membantu pemerintah untuk memerangi kemiskinan dan menyediakan lapangan kerja. Jika sekarang masih banyak koperasi yang tumbuh belum  mampu mencapai tujuan bersama anggotanya,mereka harus diberdayakan melalui pendidikan. Pendidikan adalah usaha sadar untuk meningkatkan kemampuan memahami  jati diri dan menerapkannya. Disinilah peranan pihak ketiga termasuk pemerintah untuk dapat membangun  mereka mencapai tujuannya baik  sebagai mediator,fasilitator maupun sebagai kordinator.

Dengan demikian pembangunan koperasi perlu diteruskan, karena pembangunan adalah proses, memerlukan waktu dan ketekunan serta konsistensi dalam pelaksanaan,berkesinambungan untuk mengatasi semua masalah yang muncul seperti masalah kemiskinan , jumlah pengangguran. yang  semakin banyak.

Perkembangan koperasi secara nasional di masa datang diperkirakan menunjukkan peningkatan yang signifikan namun masih lemah secara kualitas. Untuk itu diperlukan komiten yang kuat untuk membangun koperasi yang mampu menolong dirinya sendiri sesuai dengan jatidiri koperasi. Hanya koperasi yang berkembang melalui praktek melaksanakan nilai koperasi yang akan mampu bertahan dan mampu memberikan manfaat bagi anggotanya. Prospek koperasi pada masa datang dapat dilihat dari banyaknya  jumlah koperasi, jumlah anggota  dan jumlah manajer, jumlah modal,volume usaha dan besarnya SHU yang telah dihimpun koperasi, sangat prosfektif untuk dikembangkan. Model pengembangan koperasi pada masa datang yang ditawarkan adalah mengadobsi koperasi yang berhasil seperti Koperasi Kredit, Koperasi simpan pinjam dan lainnya  dan Model Pengembangan Pemecahan Masalah sesuai dengan kondisi koperasi seperti  penataan kelembagaan koperasi yang tidak aktif dan koperasi aktif tidak melaksanakan RAT. Untuk memberdayakan koperasi baik yang sudah berjalan dan tidak aktif perlu dibangun  sistem pendidikan yang  terorgniser dan harus dilaksanakan secara konsesten untuk mengembangkan organisasi, usaha dan mampu bersaing dengan pelaku usaha lainnya.Inilah salah satu nilai koperasi yang tidak ada pada organisasi lain yang perlu terus dilaksanakan dan dikembangkan.

Karena pembangunan koperasi adalah proses memerlukan waktu panjang, konsestensi, komitmen  dan kesabaran yang cukup tinggi. Koperasi tidak bisa dibangun dalam waktu singkat dan parsial

Minggu, 09 Oktober 2011

Jenis-Jenis Koperasi

A. Jenis koperasi berdasarkan fungsinya :
1. Koperasi Konsumsi
Koperasi ini didirikan untuk memenuhi kebutuhan umum sehari-hari para anggotanya. Yang pasti barang kebutuhan yang dijual di koperasi harus lebih murah dibantingkan di tempat lain, karena koperasi bertujuan untuk mensejahterakan anggotanya.
2. Koperasi Jasa
Fungsinya adalah untuk memberikan jasa keuangan dalam bentuk pinjaman kepada para anggotanya. Tentu bunga yang dipatok harus lebih renda dari tempat meminjam uang yang lain.
3. Koperasi Produksi
Bidang usahanya adalah membantu penyediaan bahan baku, penyediaan peralatan produksi, membantu memproduksi jenis barang tertentu serta membantu menjual dan memasarkannya hasil produksi tersebut. Sebaiknya anggotanya terdiri atas unit produksi yang sejenis. Semakin banyak jumlah penyediaan barang maupun penjualan barang maka semakin kuat daya tawar terhadap suplier dan pembeli.
B. Jenis koperasi berdasarkan tingkat dan luas daerah kerja
1. Koperasi Primer
Koperasi primer ialah koperasi yang yang minimal memiliki anggota sebanyak 20 orang perseorangan.
2. Koperasi Sekunder
Adalah koperasi yang terdiri dari gabungan badan-badan koperasi serta memiliki cakupan daerah kerja yang luas dibandingkan dengan koperasi primer.
Koperasi sekunder dapat dibagi menjadi :
a. koperasi pusat - adalah koperasi yang beranggotakan paling sedikit 5 koperasi primer
b. gabungan koperasi - adalah koperasi yang anggotanya minimal 3 koperasi pusat
c. induk koperasi - adalah koperasi yang minimum anggotanya adalah 3 gabungan koperasi

Jumat, 07 Oktober 2011

Awal Mula Koperasi

Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Koperasi bertujuan untuk menyejahterakan anggotanya.

ebanyakan umumnya koperasidi kendalikan sama-sama oleh seluruh anggotanya dan setiap anggota mempunyai hak suara

Koperasi mulai masuk ke indonesia pada tahun 1896 yang memeperkenalkan adalah R.Aria Wiriatmadja yang mulai memperkenalkannya di daerah purwakarta.

pada saat itu banyak warganya yang terjerat hutang dan rentenir.pada saat itu koperasi mulai berkembang sangat pesat.Pada Akhirnya kegiatan R.Aria Wiriatmadja dikembangkan oleh De Wolf Van Westerrode assisten Residen Wilayah Purwokerto di Banyumas.Ketika De Wolf Van Westerrode kembali ke Jerman dan mempelajari koperasi simpan pinjam untuk tani dan koperasi simpan pinjam untuk buruh lalu ia mengembangkan sistem koperasi simpan pinjam Raden Aria Wiriatmadja sehingga waktu itu, sistem koperasi kita mengenal sistem koperasi simpan pinjam lumbung untuk kaum tani dan koperasi simpan pinjam untuk kaum buruh

Perkembangan Koperasi di Indonesia mengalami Pasang surut serta keadaan yang naik turun

Keadaan pun terus berlanjut dan pada tahun 1908 2 organisasi besar di Indonesia pada saat itu, Budi Utomo dan Sarekat Islam menganjurkan untuk berdirinya koperasi yang menyediakan keperluan dan kebutuhan sehari-hari masyarakat di Indonesia.

Pada masa itu Pemerintahan Hindia Belanda tepatnya pada tahun 1915 mengeluarkan Ketetapan Raja no. 431 yang berisikan tentang akta pembentukan koperasi dan sekitar tahun 1918, K.H. Hasyim Asy’ari Tebuireng Jombang telah membangun koperasi bernama ‘Syirkatul Inan’ atau SKN yang hanya anggotanya 45 orang, nah inilah koperasi yang pertama kali mendeklamirkan bahwa koperasi ini berbasis atas ajaran agama Islam.Tepatnya Ppada tahun 1920, Ketetapan Raja no. 431/1915 dinilai menyulitkan dalam berdirinya koperasi. Praktis banyak reaksi bermunculan akibat pernyataan ini sehingga oleh Dr. J.H. Boeke membentuk ‘Komisi Koperasi’ yang tugasnya meneliti kebutuhan masyarakat pada waktu itu untuk berkoperasi.

Koperasi pada masa orde baru Pemberontakan G30S/PKI merupakan malapetaka besar bagi rakyat dan bangsa Indonesia. Demikian pula hal tersebut didalami oleh gerakan koperasi di Indonesia. Oleh karena itu dengan kebulatan tekad rakyat dan
bangsa Indonesia untuk kembali dan melaksanakan UUD-1945 dan
Pancasila secara murni dan konsekwen, maka gerakan koperasi di Indonesia
tidak terkecuali untuk melaksanakannya. Semangat Orde Baru yang dimulai
titik awalnya 11 Maret 1996 segera setelah itu pada tanggal 18 Desember
1967 telah dilahirkan Undang-Undang Koperasi yang baru yakni dikenal
dengan UU No. 12/1967 tentang Pokok-pokok Perkopersian.
Konsideran UU No. 12/1967 tersebut adalah sebagai berikut ;
1. Bahwa Undang-Undang No. 14 Tahun 1965 tentang Perkoperasian
mengandung pikiran-pikiran yang nyata-nyata hendak :
a. menempatkan fungsi dan peranan koperasi sebagai abdi langsung
daripada politik. Sehingga mengabaikan koperasi sebagai wadah
perjuangan ekonomi rakyat.
b. menyelewengkan landasan-landasan, azas-azas dan sendi-sendi
dasar koperasi dari kemrniannya.
2. a. Bahwa berhubung dengan itu perlu dibentuk Undang-Undang baru yang
sesuai dengan semangat dan jiwa Orde Baru sebagaimana dituangkan
dalam Ketepatan-ketepatan MPRS Sidang ke IV dan Sidang Istimewa
untuk memungkinkan bagi koperasi mendapatkan kedudukan hokum
dan tempat yang semestinya sebagai wadah organisasi perjuangan
ekonomi rakyat yang berwatak sosial dan sebagai alat
pendemokrasian ekonomi nasional.
b. Bahwa koperasi bersama-sama dengan sector ekonomi Negara dan
swasta bergerak di segala sektor ekonomi Negara dan swasta
bergerak di segala kegiatan dan kehidupan ekonomi bangsa dalam
rangka memampukan dirinya bagi usaha-usaha untuk mewujudkan
masyarakat Sosialisme Indonesia berdasarkan Panvcasila yang adil
dan makmur di ridhoi Tuhan Yang Maha Esa.
3. Bahwa berhubungan dengan itu, maka Undang-Undang No. 14 tahun
1965 perlu dicabut dan perlu mencerminkan jiwa, serta cita-cita yang
terkandung dalam jelas menyatakan, bahwa perekonomian Indonesia
disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas azas kekeluargaan
dan koperasi adalah satu bangunan usaha yang sesuai dengan susunan
perekonomian yang dimaksud itu. Berdasarkan pada ketentuan itu dan
untuk mencapai cita-cita tersebut Pemerintah mempunyai kewajiban
membimbing dan membina perkoperasian Indonesia dengan sikap “ ing
ngarsa sung tulada, ing madya mbangun karsa, tut wuri handayani “.
Dalam rangka kembali kepada kemurnian pelaksanaan Undang-
Undang Dasar 1954, sesuai pula dengan Ketetapan MPRS No.
XXIII/MPRS/1966 tentang Pembaharuan Kebijaksanaan Landasan Ekonomi,
Keuangan dan Pembangunan, maka peninjauan serta perombakan Undang-
Undang No. 14 tahun 1965 tentang Perkoperasian merupakan suatu
keharusan karena baik isi maupun jiwanya Undang-Undang tersebut
mengandung hal-hal yang bertentangan dengan azas-azas pokok, landasan
kerja serta landasan idiil koperasi, sehingga akan menghambat kehidupan
dan perkembangan serta mengaburkan hakekat koperasi sebagai organisasi
ekonomi rakyat yang demokratis dan berwatak social.
Peranan Pemerintah yang terlalu jauh dalam mengatur masalah
perkoperasian Indonesia sebagaimana telah tercermin di masa yang lampau
pada hakekatnya tidak bersifat melindungi, bahkan sangat membatasi gerak
serta pelaksanaan strategi dasar perekonomian yang tidak sesuai dengan
jiwa dan makna Undang-Undang Dasar 1945 pasal 33. Hal yang demikian itu
akan menghambat langkah serta keswakertaan yang sesungguhnya
merupakan unsur pokok dari azas-azas percaya pada diri sendiri yang pada
gilirannya akan dapat merugikan masyarakat sendiri.
Oleh karenanya sesuai dengan Ketetapan MPRS No. XIX/MPRS/1966
dianggap perlu untuk mencabut dan mengganti Undang-Undang No. 14
tahun 1965 tentang Perkoprasian tersebut dengan Undang-Undang baru
yang benar-benar dapat menempatkan koperasi pada fungsi yang
semestinya yakni sebagai alat dari Undang-Undang Dasar 1945 pasal 33
ayat (1)
Di bidang idiil, koperasi Indonesia merupakan satu-satunya wadah
untuk menyusun perekonomian rakyat berazaskan kekeluargaan dan
kegotong-royongan yang merupakan cirri khas dari tata kehidupan bangsa
Indonesia dengan tidak memandang golongan, aliran maupun kepercayaan
yang dianut seseorang. Kiperasi sebagai alat pendemokrasian ekonomi
nasional dilaksanakan dalan rangka dalam rangka politik maupun perjuangan
bangsa Indonesia.
Di bidang organisasi koperasi Indonesia menjamin adanya hak-hak
individu serta memegamg teguh azas-azas demokrasi. Rapat Anggota
merupakan kekuasaan tertinggi di dalam tata kehidupan koperasi,
Koperasi mendasarkan geraknya pada aktivitas ekonomi dengan tidak
meninggalkan azasnya yakni kekeluargaan dan gotong-royong.
Dengan berpedoman kepada Ketetapan MPRS No. XXIII/MPRS/1966
Pemerintah memberikan bimbingan kepada koperasi dengan sikap seperti
tersebut di atas serta memberikan perlindungan agar koperasi benar-benar
mampu melaksanakan pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945 beserta
penjelasannya.
Menurut pasal. 3 UU No. 12/1967, koperasi Indonesia adalah
organisasi ekonomi rakyat yang berwatak social, beranggotakan orang-orang
atau badan hukum koperasi yang merupakan tata azas kekeluargaan.
Penjelasan pasal tersebut menyatakan bahwa “ koperasi Indonesia adalah
kumpulan orang-orang yang sebagai manusia secara bersamaan, bekerja
untuk memajukan kepentingan-kepentingan ekonomi mereka dan
kepentingan masyarakat.
Dari pengertian umum di atas, maka ciri-ciri seperti di bawah ini
seharusnya selalu nampak:
a. Bahwa koperasi Indonesia adalah kumpulan orang-orang dan bukan
kumpulan modal. Pengaruh dan penggunaan modal dalam koperasi
Indonesia tidak boleh mengurangi makna dan tidak boleh mengaburkan
pengertian koperasi Indonesia berdasarkan perkumpulan orang-orang
dan bukan sebagai perkumpulan modal. Ini berarti bahwa koperasi
Indonesia harus benar-benar mengabdikan kepada perikemanusiaan
dan bukan kepada kebendaan;
b. bahwa koperasi Indonesia bekerjasama, bergotong-royong berdasarkan
persamaan derajat, hak dan kewajiban yang berarti koperasi adalah dan
seharusnya merupakan wadah demokrasi ekonomi dan social. Karena
dasar demokrasi ini, milik para anggota sendiri dan pada dasarnya harus
diatur serta diurus sesuai dengan keinginan para anggota yang berarti
bahwa hak tertinggi dalam koperasi terletak pada Rapat Anggota.
c. Bahwa segala kegiatan koperasi Indonesia harus didasarkan atas
kesadaran para anggota. Dalam koperasi tidak boleh dilakukan
paksaan, ancaman, intimidasi dan campur tangan dari pihak-pihak lain
yang tidak ada sangkut-pautnya dengan soal-soal intern koperasi;
d. Bahwa tujuan koperasi Indonesia harus benar-benar merupakan
kepentingan bersama dari para anggotanya dan disumbangkan para
anggota masing-masing. Ikut sertanya anggota sesuai dengan kecilnya
karya dan jasanya harus dicerminkan pula dalam hal pembagian
pendapatan dalam koperasi”.
Dengan berlakunya UU No. 12/1967 koperasi-koperasi yang telah
berdiri harus melaksanakan penyesuaian dengan cara menyelenggarakan
Anggaran dan mengesahkan Anggaran Dasar yang sesuai dengan Undang-
Undang tersebut. Dari 65.000 buah koperasi yang telah berdiri ternyata yang
memenuhi syarat sekitar 15.000 buah koperasi saja. Sedangkan selebihnya
koperasi-koperasi tersebut harus dibubarkan dengan alasan tidak dapat
menyesuaikan terhadap UU No. 12/1967 dikarenakan hal-hal sebagai
berikut:
a. koperasi tersebut sudah tidak memiliki anggota ataupun pengurus serta
Badan Pemeriksa, sedangkan yang masih tersisa adalah papan nama;
b. sebagian besar pengurus dan ataupun anggota koperasi yang
bersangkutan terlibat G30S/PKI ;
c. koperasi yang bersangkutan pada saat berdirinya tidak dilandasi oleh
kepentingan-kepentingan ekonomi, tetapi lebih cenderung karena
dorongan politik pada waktu itu ;
d. koperasi yang bersangkutan didirikan atas dasar fasilitas yang tesedia,
selanjutnya setelah tidak tersedia fasilitas maka praktis koperasi telah
terhenti.

Definisi Koperasi

Definisi
Koperasi sebagai badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi, dalam melakukan kegiatannya berdasarkan pada prinsip koperasi, seperti tertuang dalam UU Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian. Koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat maupun sebagai badan usaha berperan serta untuk mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur dalam tata perekonomian nasional. Perumusan jatidiri koperasi menurut ICA di Manchester (ICA – Cooperative Identity Statement/ICS) tahun 1995, terdiri dari :
  1. Definisi Koperasi. Koperasi adalah perkumpulan otonomi dari orang-orang yang berhimpun secara sukarela untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dan aspirasi-aspirasi ekonomi, sosial dan budaya bersama melalui perusahaan yang mereka miliki dan mereka kendalikan secara demokratis;
  2. Nilai-nilai. Koperasi mendasarkan diri pada nilai-nilai menolong diri sendiri, tanggung jawab sendiri, demokratis, persamaan, kejujuran, keterbukaan, tanggung jawab sosial dan kepedulian terhadap orang lain;
  3. Prinsip-prinsip (sebagai penjabaran nilai-nilai), prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut :
    a. Keanggotaan sukarela dan terbuka;
    b. Pengendalian oleh anggota secara demokratis;
    c. Partisipasi ekonomi anggota;
    d. Otonomi dan kebebasan;
    e. Pendidikan, pelatihan dan informasi;
    f. Kerjasama diantara Koperasi;
    g. Kepedulian terhadap komunitas.
Ciri-ciri Koperasi Indonesia
Indonesia termasuk salah satu negara yang menerbitkan perundang-undangan yang khusus mengatur koperasi. Undang-undang (UU) yang berlaku saat ini adalah UU RI Nomor 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian. Ciri-ciri koperasi Indonesia secara umum dituangkan dalam pasal 2, 3, 4 dan 5 yang menetapkan prinsip koperasi Indonesia, terdiri dari 7 (tujuh) butir dalam 2 ayat, yaitu :
  1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka;
  2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis;
  3. Pembagian Sisa Hasil Usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa masing-masing anggota;
  4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal;
  5. Kemandirian;
  6. Pendidikan perkoperasian;
  7. Kerjasama antar koperasi.
Ketujuh butir prinsip koperasi Indonesia di atas, bila dibandingkan dengan prinsip koperasi yang berlaku secara internasional berdasarkan rumusan Kongres ICA di Manchester tahun 1995 pada dasarnya hampir sama (identik), walaupun dalam penerapannya terdapat perbedaan tetapi tidak signifikan.


Ciri-ciri Organisasi Koperasi




Koperasi, merupakan bentuk perusahaan yang unik berbeda dengan bentuk perusahaan kapitalistik pada umumnya, perbedaan itu antara lain :
  • Koperasi dibentuk bukan untuk mengejar keuntungan bagi perusahaan koperasi sendiri, melainkan diberi tugas melayani anggotanya, agar anggotanya meraih keuntungan yang lebih baik.
  • Keberhasilan perusahaan kapitalistik diukur dari kemampuan meraih laba, sedangkan keberhasilan perusahaan Koperasi diukur dari kemampuannya memperbaiki kondisi ekonomi tumah tangga para anggotanya.
Hans H. Muenker menyatakan adanya ciri-ciri khusus Koperasi sebagai Organisasi Usaha, yaitu :
  1. Adanya orang yang menjalin hubungan antara sesamanya atas dasar sekurang-kurangnya satu kepentingan ekonomi yang sama.
  2. Adanya dorongan (motivasi) untuk mengorganisasikan diri di dalam kelompok dalam memenuhi kebutuhan ekonomi, melalui usaha-usaha bersama atas dasar swadaya dan saling tolong menolong.
  3. Adanya suatu perusahaan yang didirikan, dibiayai, dan diawasi secara bersama-sama sebagai sarana untuk mencapai sasaran bersama bagi para anggota sebagai perbandingan, maka pemilik perusahaan kapitalistik tidak identik dengan pelanggannya. Status khusus tersebut merupakan identitas koperasi dimana anggota memiliki identitas ganda atau prinsip ganda anggota (dual identity). Apabila identitas ganda dari anggota koperasi tersebut hilang, maka hilang pula ciri perusahaannya sebagai anggota koperasi. Oleh sebab itu, dalam koperasi berlaku prinsip-prinsip.
  4. Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi dari koperasi.
  5. Satu anggota satu hak suara tanpa melihat besar kecilnya kontribusi modal masing-masing.
  6. Manajemen koperasi bersifat terbuka (tentunya terhadap anggotanya) serta dilengkapi dengan prinsip-prinsip koperasi.

Kamis, 26 Mei 2011

The Reason We Cried



Someday, We’ll Forget
The Hurt ,
The Reason We Cried
And
Who Caused Us Pain
We’ll Finally Realize That
The Secret Of Being Free
Is Not Revenge
But
Letting Things Unfold In
Their Own Way n Own Time
After All What Matters Is Not
The First
But
The Last Chapter Of Our Life
Which Shows How Well We
Ran The Race
So
SMILE, LAUGH, FORGIVE
BELIEVE n LOVE All Over
Again . .

How Can I Ever Arrange My Words



How Can I Ever Arrange
My Words To Say
How Special You Are
To Me . . . ?
You Are The Theme Of
…My Life
You Are The Beloved
Princess
You Are My Love
You Are In My Memories
You Are In My Happiness
You Are In My All
Acceptance
Every Single Beat Of My
Heart Is Just For You
Every Breath I Inhales,
Its Just For You Honey
I Live For You, And I Will Die
For You
I Laugh And Cry For You
All This Is Because
I Want To Do Something Special
For You
Because
You Are So Special To Me . . . :)

Sweet things

Sweet things are easy to buy,
But sweet people are difficult to find,
Life ends when you stop dreaming,
Hope ends when you stop believing,
Love ends when you stop caring,
Friendship ends when you stop sharing,
So share this with whom
ever you consider a friend.
To love without condition,
To talk without intention,
To give without reason,
And
To care without
“Expectation” is the heart of a ” True Friend”.
Stay Blessed.

Your Lips Are So Soft



Your Lips Are So Soft
Your Touch Is So Cool
I Am Lost In Your Arms
My Heart Beat Within You
I’m Thinking Of You Every Morning
And Dreaming Of You Every Night
I Love To See You Around
And I’m So Delight In What I Found
Never Have I Fallen In Love That Quick
But I Am Strong And I’m Not Weak,
My Heart Is In Your Hands
Let’s Us Have A Chance.
I Wish We Can Fly In The Sky,
Where The Wind Will Blow Us Away.
I Hold Your Heart In My Hands,
But The Stars Stolen It Away.
I Hold Your Love In My Heart,
And Forever It Will Stay.
I Want Touch The Ocean
I Want It So Deep
My Love Is So Strong
And I Want To Keep.
My Feelings Are Full Like A River
And Will Never End
My Love Is Destiny,
Your Kindness Is Meant
My Love Is Like A Rose
That Will Last Forever
My Love Is The Age Of Reason
And Will Get Better Every Season.
Our Love Is Something Special
We Will Always Fight For It
Through The Years
Sharing Laughter And Tears
And As A Lovers Will Be It..

Love is a Dream

Love is a dream
Its gone as we wake up
Leaving some moments
To be cherished
Love is like a wind
It embraces us with passion
leaving the scent of fresh flowers
tingling our mind
Love is like a water bubble
Beautiful to see from far
Even rainbows are visible
But a tender touch will break it
Leaving a refreshing sprinkle
Love resembles a shadow
We try to escape but it follow
At times it makes us hollow
It disappears with the sun
And leave us in the Nights
To Haunt all over again

True Friend

Friend gives you smile
But true friend gives you happiness

Friend will lie about you
But true friend won't tell your weakness

Friend knives your back
But true friend will slog your face

Thousands friends come when you're happy
But only one true friend come when you cry

Friend come when he need you
But true friend come when you need him

Friends leave when everybody does
But true friend come when everybody leaves

Friend come and leaves
But true friend is yours forever

Rabu, 25 Mei 2011

Present Perfect Tense Theory

Present Perfect Tense menekankan pada PERFECT nya itu. Perfect kan artinya “sempurna”. Bukan sempurna karena cantik seperti Gita Gutawa, tetapi sempurna yang berarti “selesai, sudah, beres, baru saja usai, dsb”. Jadi, kalau Anda menekankan pada “SUDAH” nya itu maka gunakanlah Present Perfect Tense ini. Contoh yang paling mengena misalnya: Dia baru saja pergi (She has just gone).

Rumusnya Present Perfect Tense :
Positif: S + have/has + V3
Negatif: S + have/sas Not + V3
Tanya:   Have/has + S + V3
 
Nah, setelah Subject (S) maka pakai “have” atau “has” sesuai pasangannya. Have
 dalam konteks ini artinya adalah: sudah, telah, barusan. Yang aneh 
dalam bahasa inggris Have + ES bukan Haves tetapi HAS. Jadi pasangannya 
begini:
He, She, It, John, Merry, Mufli : Has

You, We, They, Ellen and Budi: Have 
Contoh Present Perfect Tense

Positif: She has gone (Dia baru saja pergi)

Negatif: She has not gone

Tanya:   Has She gone?
Ingat, bukan She has go, bukan pula She has going, tidak pula She has goes. “Go” itu adalah kata kerja yang bentuk ketiganya adalah “gone”. Urutan perubahan bentuk kata kerja untuk Go adalah: Go-went-gone.
Contoh lainnya:
-I have written english lesson for 30 minutes

-You have read my lesson since 2 PM
Perhatikan perubahan kata kerja:

Write – wrote – written (berubah)

Read – read – read  (lah kok sama? haha..)
Saya ulangi

-I have written english lesson for 30 minutes.
Artinya:

Saya telah menulis pelajaran bahasa inggris selama 30 menit.
Dalam kalimat diatas, ditekankan “telah” nya itu dan sekarang sudah 
beres, sudah tidak lagi menulis. Tetapi jika penekanan Anda pada “30 
menit yang lalunya” maka Anda gunakan Past Tense yang lebih cocok.
Contoh lainnya lagi, kalimat positif:

-I have cleaned the floor

-He has drunk milk

-You have just broken the glass
Gimana kalimat negatifnya? He has not drunk milk! Anda coba yang dua lagi ya.
Kalimat Tanya dalam Present Perfect Tense ya tinggal dibalik mawon 
sesuai rumus diatas tadi. Ingat jangan lupa pasangannya untuk “Have” dan
 “Has”.
-Has She drunk milk? 

Sabtu, 30 April 2011

Mouse Deer and Tiger

Mouse Deer and Tiger

One upon a time, there was a mouse deer living in a forest. Although he was small, he wasn’t afraid of the other bigger animals who wanted to eat him. He was so smart; he always managed to ditch them. One day, a tiger was wandering around for food. He hadn't been eating for days. He was really hungry. While he was walking in the forest, he saw Mouse Deer. The tiger wanted to eat him.
Tiger slowly ducked, crawled, approaching Mouse Deer, then..."Gotcha!" said Tiger. He caught Mouse Deer. “Hello, Mouse Deer! I’m really hungry right now. You’ll be my lunch!” said Tiger. Mouse Deer didn’t want to be his lunch. He tried to be calm. He looked around and saw some buffalo’s dung. He had an idea. “I’m sorry, Tiger. I can’t be your lunch now. The King has ordered me to guard his cake,” said Mouse Deer calmly. “His cake?” said Tiger curiously. “Yes, there it is. It’s very delicious. The King doesn’t want anyone else to eat it, so he ordered me to guard it,” Mouse Deer pointed the buffalo’s dung. “Can I taste it?” Tiger asked. “Of course you can’t. The King would be very angry,” said Mouse Deer refused. “Just one little bite, Mouse Deer! The King will never know,” said Tiger. “Well, okay, Tiger. But first let me run far away, so the King won’t blame me,” said Mouse Deer. “All right, Mouse deer. You can go now.” Mouse Deer ran quickly out of sight. Tiger then took a big mouthful of the ‘cake’. “Phoooey!” He spit it out. “Yuck, that’s not cake. That’s buffalo’s dung.”
Tiger ran through the forest. He caught up with Mouse Deer. “Mouse Deer, you tricked me. But now you will be my lunch.” Mouse Deer looked around and saw a wasp nest in a tree. “I’m sorry, Tiger. I can’t be your lunch now. The King has ordered me to guard his drum,” said Mouse Deer calmly. “His drum?” said Tiger curiously. “Yes, there it is. It has the best sound in the world. The King doesn’t want anyone else to hit it,” Mouse Deer pointed the wasp nest. “Can I hit the King’s drum?” Tiger asked. “Of course you can’t. The King would be very angry,” said Mouse Deer refused. “Just one little hit, Mouse Deer! The King will never know,” said Tiger. ”Well, all right, Tiger. But first let me run far away, so the King won’t blame me,” said Mouse Deer. “All right, Mouse Deer. You can go now.” Mouse Deer ran quickly out of sight. Tiger then reached up and hit the wasp nest. Bzzzzzzz…! “Ouch…ouch! That’s not a drum. That a wasp nests!”
Tiger ran away. But the wasps keep following him. He came to the river. He jumped in and stayed underwater as long as he could. At last the wasps went away. Then he jumped out. He ran through the forest till he found Mouse Deer. “Mouse Deer, you tricked me again. But now you will be my lunch.” Mouse Deer looked around and saw a cobra. The snake was coiled asleep on the ground. “I’m sorry, Tiger. I can’t be your lunch now. The King has ordered me to guard his belt,” said Mouse Deer calmly. “His belt?” said Tiger curiously. “Yes. There it is. It’s the best belt in the world. The King doesn’t want anyone else to wear it,” Mouse Deer pointed the cobra. “Can I wear it?” Tiger asked. “Of course you can’t. The King would be very angry,” said Mouse Deer refused. “Just for one moment, Mouse Deer! The King will never know,” said Tiger. ”Well, all right, Tiger. But first let me run far away, so the King won’t blame me,” said Mouse Deer. “All right, Mouse Deer. You can go now.” Mouse Deer ran quickly out of sight. Tiger then took the snake and started to warp it around himself. The cobra woke up. It squeezed Tiger and bit him. SSssssstt! “Oouch! Ow! Ooow! That’s not a belt! That’s a cobra! Help! Mouse Deer! Help!” But Mouse Deer was already far away. He laughed aloud. Mouse Deer was safe from Tiger now.***

Malin Kundang

Malin Kundang

Once upon a time, on the north coast of Sumatra lived a poor woman and his son. The boy was called Malin Kundang. They didn’t earn much as fishing was their only source of income. Malin Kundang grew up as a skillful young boy. He always helps his mother to earn some money. However, as they were only fisherman’s helper, they still lived in poverty. “Mother, what if I sail overseas?” asked Malin Kundang one day to his mother. Her mother didn’t agree but Malin Kundang had made up his mind. “Mother, if I stay here, I’ll always be a poor man. I want to be a successful person,” urged Malin kundang. His mother wiped her tears, “If you really want to go, I can’t stop you. I could only pray to God for you to gain success in life,” said his mother wisely. “But, promise me, you’ll come home.”
In the next morning, Malin Kundang was ready to go. Three days ago, he met one of the successful ship’s crew. Malin was offered to join him. “Take a good care of yourself, son,” said Malin Kundang’s mother as she gave him some food supplies. “Yes, Mother,” Malin Kundang said. “You too have to take a good care of yourself. I’ll keep in touch with you,” he continued before kissing his mother’s hand. Before Malin stepped onto the ship, Malin’s mother hugged him tight as if she didn’t want to let him go.
It had been three months since Malin Kundang left his mother. As his mother had predicted before, he hadn’t contacted her yet. Every morning, she stood on the pier. She wished to see the ship that brought Malin kundang home. Every day and night, she prayed to the God for her son’s safety. There was so much prayer that had been said due to her deep love for Malin Kundang. Even though it’s been a year she had not heard any news from Malin Kundang, she kept waiting and praying for him.
After several years waiting without any news, Malin Kundang’s mother was suddenly surprised by the arrival of a big ship in the pier where she usually stood to wait for her son. When the ship finally pulled over, Malin Kundang’s mother saw a man who looked wealthy stepping down a ladder along with a beautiful woman. She could not be wrong. Her blurry eyes still easily recognized him. The man was Malin Kundang, her son.
Malin Kundang’s mother quickly went to see her beloved son. “Malin, you’re back, son!” said Malin Kundang’s mother and without hesitation, she came running to hug Malin Kundang, “I miss you so much.” But, Malin Kundang didn’t show any respond. He was ashamed to admit his own mother in front of his beautiful wife. “You’re not my Mother. I don’t know you. My mother would never wear such ragged and ugly clothes,” said Malin Kundang as he release his mother embrace.
Malin Kundang’s mother take a step back, “Malin…You don’t recognize me? I’m your mother!” she said sadly. Malin Kundang’s face was as cold as ice. “Guard, take this old women out of here,” Malin Kundang ordered his bodyguard. “Give her some money so she won’t disturb me again!” Malin Kundang’s mother cried as she was dragged by the bodyguard, ”Malin… my son. Why do you treat your own mother like this?”
Malin Kundang ignored his mother and ordered the ship crews to set sail. Malin Kundang’s mother sat alone in the pier. Her heart was so hurt, she cried and cried. “Dear God, if he isn’t my son, please let him have a save journey. But if he is, I cursed him to become a stone,” she prayed to the God.
In the quiet sea, suddenly the wind blew so hard and a thunderstorm came. Malin Kundang’s huge ship was wrecked. He was thrown by the wave out of his ship, and fell on a small island. Suddenly, his whole body turned into stone. He was punished for not admitting his own mother.

Artikel Direct and Indirect

Love homeland
Love of the homeland is an affection and a love of place of birth or his homeland. Love the country that are owned by the Indonesian people are already fading. This we can see from the many cases of corruption, waste littering cause flooding, illegal logging, the number of piracy against certain products until the cases of recent bomb that just happened.

While many people are speculating about the cause of the bombing incident, in fact the root of the problem is the lack of community participation or extinction of love for the fatherland. We call it if they did have a love for the fatherland, then they will not conduct bombings in the country's own there are benefits from this bombing, this tragedy only lead to more bad image of Indonesia in the eyes of the world, so that national income is reduced, may lead to reduction in treasury revenues that result many countries that forbid its citizens to visit Indonesia and the loss of love for our homeland.

The reduced cash income countries resulted in increasingly chaotic economic conditions, the more homeless people in Indonesia, and the poor will increase. And in the end people too, who became the final victim of the impact of this bombing. Those who bombed them also who will feel the consequences.
If only they did have a love for the fatherland are great, they certainly will not do the bombing in their own country, and not also do the bombings in another country. The loss of national identity, a lack of concern for others, lack of love for the fatherland was the one who causes this to happen. Love the country, Indonesia is loving what is, we are one big family which consists of various cultures of each, love it, take pride to be a nation that has a unique culture and love negrimu. Whatever and however this is our country of Indonesia where we breathe, our place of refuge so that love Indonesiamu. We must respect and appreciate the services that generate the Indonesian nation, and do not forget to give spirit to the nation of Indonesia.

Direct and Indirect

DIRECT DAN INDIRECT SPEECH

Ada dua cara untuk mengungkapkan apa yang seseorang katakan yaitu: langsung (direct) dan tidak langsung (indirect/reported).
Pada kalimat langsung, kita mengulangi ucapan pembicara (speaker) sama persis. Kalimat langsung biasanya digunakan dalam percakapan di dalam buku, drama, ataupun dalam tanda kurung.
Contoh:
He said, ‘I have lost my umbrella.’
Kalimat langsung (direct) mempunyai dua bagian, yaitu: reporting sentence dan reported sentence. Reporting sentence adalah klausa yang berisi siapa yang berbicara, sedangkan reported sentence adalah klausa yang berisi apa yang dibicarakan.

Contoh:
Mike said, “I will come to your house.”
reporting reported
Sedangkan, pada kalimat tidak langsung (indirect), kita mengungkapkan maksud ucapan pembicara dengan ungkapan yang tidak sama persis.

Contoh:
He said (that) he had lost his umbrella.
PERUBAHAN KALIMAT LANGSUNG (DIRECT) MENJADI TIDAK LANGSUNG (INDIRECT)

A. Kalimat pernyataan (statement) pada kalimat tidak langsung (indirect)
Perubahan direct menjadi indirect pada statement ditandai dengan ‘that’.
Kalimat langsung yang reporting sentence-nya memiliki verb dalam bentuk present tense (simple present, present continuous, and present perfect atau future tense) maka tidak ada perubahan tenses pada reported sentence dalam bentuk tidak langsung (indirect). Ini biasanya terjadi apabila:

1. Melaporkan suatu percakapan yang masih berlangsung
2. Membaca surat dan melaporkan apa isi surat tersebut
3. Membaca perintah dan langsung melaporkannya pada waktu tersebut
4. Melaporkan pernyataan yang sering muncul

Contoh:

Direct
John (phoning from the station), “I’m trying to get a taxi.”
• Siska says,” The sun rises every morning.


Indirect
John says that he is trying to get a taxi.
• Siska says that the sun rises every morning.

Namun demikian, kalimat tidak langsung biasanya diawali dengan verb lampau (past tense). Pada hal ini, verb pada reported sentence harus diganti dengan turun satu level. Perubahan tenses tersebut dapat dilihat dalam tabel yang ada di bawah ini:


Rabu, 30 Maret 2011

Hear Me Friend

Hear me .. Friend


Friends of ... ..

Listen my problem

Still same as before

Still faithful to tears

Friend ....

Try to whisper to me,

The actual meaning of life

Or put a little light for me

For illuminate the dark of my room

Is it possible to always breath I breathe

And kuhela, just to hold short of this life

And if every heartbeat that I think

Just to feel every scratch wound in love

Friend

Do you know how my life lies

The always smiling and laughing

Behind the wounds and tears

And ...

In hiding

Accompanied quiet and cold night

Together teardrop

This wound alone Kubalut

Whatever's the meaning of this exercise

Only sebalut skin wrapping cuts of meat

and bones ...

What is the meaning of all owned

Only to increase fatigue life

Friends

Is there an understanding ...

Is there an understanding ....

The meaning of this jeremiad

Now, I ended this stanza

For more words unspoken

And the burden is getting unbearable

I hope there is an understanding

I hope there is an understanding ....

Sabtu, 26 Maret 2011

Friends

As we sat in kindergarten, we think that a good friend is a friend who lent the red crayon when there are only the black crayon.



In elementary school, we then find that a good friend is a friend who would accompany us to the toilet, holding our hands along the corridor toward the classroom, share lunch with us when we forget to take it.



In junior secondary education, we have an idea if a good friend is a friend who would menyontekkan his homework on us, go along to the party and accompany our lunch.



In high school, we feel that a good friend is the friend who invited us to drive his new car, to convince our parents if we can go home tonight a little, want to hear the sad story when we break up from a boyfriend,



In the next period, we see that a good friend is a friend who is always there, especially in our difficult moments, makes us feel safe through the days like anything else, convinces us that we will pass the test session of our scholars.



And over the years of life, we find that a good friend is a friend who always gives us two good choices, embrace us when we face a daunting problem, help us survive the people who just want to take advantage of us, rebuke when we neglect something, remind when we forget, helping to improve our self confidence, helps us to become a better person, and what's more ... accept ourselves what it is ...



Thanks for being my friend ...

A lot of little heart to my friends

Friends are like Balloons, once you let Them go, you can not get back Them.

So I'm gonna tie you to my heart so I never lose you.

Theory of Active Voice and Passive Voice

Active and Passive Voice
Kalimat aktif (active voice) adalah kalimat dimana subject-nya melakukan pekerjaan, sebaliknya, kalimat pasif (passive voice) adalah kalimat dimana subject-nya dikenai pekerjaan oleh object kalimat. Active voice lebih sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari dibandingkan dengan passive voice. Namun demikian, sering kita temukan passive voice di surat-surat kabar, artikel-artikel di majalah-majalah dan tulisan-tulisan ilmiah. Passive voice digunakan karena object dari active voice merupakan informasi yang lebih penting dibandingkan dengan subject-nya.
Contoh :
•Active : We fertilize the soil every 6 months
•Passive: The soil is fertilized by us every 6 months
Dari contoh ini dapat kita lihat bahwa:
1.Object dari active voice (the soil) menjadi subject dari passive voice
2.Subject dari active voice (we) menjadi object dari passive voice. Perhatikan pula bahwa terjadi perubahan dari subject pronoun ‘we’ menjadi object pronoun ‘us’.
3.Verb1 (fertilize) pada active voice menjadi verb3 (fertilized) pada passive voice.
4.Ditambahkannya be ‘is’ di depan verb3. Be yang digunakan adalah tergantung pada subject passive voice dan tenses yang digunakan. (Perhatikan pola-pola passive voice di bawah).
5.Ditambahkannya kata ‘by’ di belakang verb3. Namun, jika object dari passive voice dianggap tidak penting atau tidak diketahui, maka object biasanya tidak dikemukakan dan begitu pula kata ‘by’.
6.Khusus untuk kalimat-kalimat progressive (present, past, past perfect, future, past future, dan past future perfect continuous, perlu menambahkan ‘being’ di depan verb3). Kalau tidak ditambahkan “being”, tensisnya akan berubah, bukan progressive/continuous lagi. Perhatikan contoh-contoh pada poin h – o di bawah.
Berdasarkan keenam poin di atas maka passive voice mengikuti pola sebagai berikut:
Subject + be + Verb3 + by + Object + modifier
Pola active dan passive voice pada tiap tensis
a. Jika active voice dalam simple present tense, maka ‘be’ passive voice-nya adalah is, am atau are.
Contoh:
•Active : He meets them everyday.
•Passive : They are met by him everyday..
b. Jika active voice dalam simple past tense, maka ‘be’ passive voice-nya adalah was atau were
Contoh:
• Active : He met them yesterday
• Passive : They were met by him yesterday
c. Jika active voice dalam present perfect tense, maka ‘be’ passive voice-nya adalah been yang diletakkan setelah auxiliary has atau have, sehingga menjadi ‘has been’ atau ‘have been’
Contoh:
•Active : He has met them
•Passive : They have been met by him.
d. Jika active voice dalam past perfect tense, maka ‘be’ passive voice-nya adalah been yang diletakkan setelah auxiliary had, sehingga menjadi had been
Contoh:
•Active : He had met them before I came.
•Passive : They had been met by him before I came.
e. Jika active voice dalam simple future tense, maka ‘be’ passive voice-nya adalah be
Contoh:
•Active : She will water this plant this afternoon.
•Passive : This plant will be watered by her this afternoon.
•Active : The farmers are going to harvest the crops next week
•Passive : The crops are going to be harvested by the farmers next week.
f. Jika active voice dalam future perfect tense, maka ‘be’ passive voice-nya adalah been yang diletakkan setelah auxiliary will have, sehingga menjadi ‘will have been’
Contoh:.
•Active : She will have watered this plant before I get here this afternoon.
•Passive : This plant will have been watered by her before I get here this afternoon.
g. Jika active voice dalam past future perfect tense, maka ‘be’ passive voice-nya adalah been yang diletakkan setelah auxiliary would have, sehingga menjadi ‘would have been’.
Contoh:
•Active : He would have met them.
•Passive : They would have been met by him.
•Active : She would have watered this plant.
•Passive : This plant would have been watered by her.
h. Jika active voice dalam present continuous tense, maka ‘be’ passive voice-nya adalah (is, am atau are) + being.
Contoh:
•Active : He is meeting them now.
•Passive : They are being met by him now.
•Active : She is watering this plant now.
•Passive : This plant is being watered by her now.

i. Jika active voice dalam past continuous tense, maka ‘be’ passive voice-nya adalah (was atau were) + being.
Contoh:
•Active : He was meeting them.
•Passive : They were being met by him.
•Active : She was watering this plant.
•Passive : This plant was being watered by her.
j. Jika active voice dalam perfect continuous tense, maka ‘be’ passive voice-nya adalah (has/have) been + being.
Contoh:
•Active : He has been meeting them.
•Passive : They have been being met by him.
•Active : She has been watering this plant.
•Passive : This plant has been being watered by her.
k. Jika active voice dalam past perfect continuous tense, maka ‘be’ passive voice-nya adalah had been + being.
Contoh:
•Active : He had been meeting them.
•Passive : They had been being met by him.
•Active : She had been watering this plant.
•Passive : This plant had been being watered by her.
l. Jika active voice dalam future continuous tense, maka ‘be’ passive voice-nya adalah will be + being.
Contoh:
•Active : He will be meeting them.
•Passive : They will be being met by him.
•Active : She will be watering this plant.
•Passive : This plant will be being watered by her.
m. Jika active voice dalam past future continuous tense, maka ‘be’ passive voice-nya adalah would be + being.
Contoh:
•Active : He would be meeting them.
•Passive : They would be being met by him.
•Active : She would be watering this plant.
•Passive : This plant would be being watered by her.
n. Jika active voice dalam future perfect continuous tense, maka ‘be’ passive voice-nya adalah will have been + being.
Contoh:
•Active : He will have been meeting them.
•Passive : They will have been being met by him.
•Active : She will have been watering this plant.
•Passive : This plant will have been being watered by her.
o. Jika active voice dalam past future perfect continuous tense, maka ‘be’ passive voice-nya adalah would have been + being.
Contoh:
•Active : He would be meeting them.
•Passive : They would be being met by him.

Kamis, 24 Februari 2011

Articles Adverbial Clause

ADVERB CLAUSE
Is a subordinate clause use as adverb. It can be used to qualify an adjective, verb or an adverb.
A.    Qualifying adjective:
The student will be pleased if he succeed
Were you dizzy when you flew by plane?
Don’t be impatient where you find the disaster
B.     Qualifying verb
The thief run away after he saw the policeman
Marry put the meat where the cat couldn’t reach it
Fredy doesn’t enter the class because he sick
C.    Qualifying adverb
They train continuouslythat they wish to win the next game.
You mush speak seriously unless you teacher will be ungry with you.
We mush be here until the visitors come
Adverb clauses as commonly use to tell how, when, where, why, how much or under that condition an action of the verb takes place.
Eg.
1.     He talked as he knew all about it. (telling how he talks)
2.    Before I could say anything she had gone. (telling what happened when she               had gone)
3.    The bandit died  where he was shot. (telling where the bandit died)
4.    In order that you can study well I’ll go. (telling tells why I’ll go)
5.    I can run as fast as he can. (telling how fast I can run)
6.    If you go out in the raining time, you will get drenched to the skin. (it tell under what condition you will get if you go out)