Salah satu penyebab meroketnya harga bawang hampir sepekan terakhir 
ternyata akibat kebijakan pembatasan impor hortikultura Indonesia. 
Kebijakan pembatasan impor hortikultura ini membuat ratusan kontainer 
bahan makanan impor tertahan di terminal pelabuhan Tanjung Perak 
Surabaya.
Kepala Humas PT Pelindo III Edi Priyanto mengakui 
ratusan kontainer berbahan makanan impor dari beberapa negara tersebut 
tertahan akibat pembatasan kuota impor yang diterapkan awal tahun lalu. 
"Salah
 satu dari ratusan kontainer tersebut, memang ada 33 kontainer bawang 
putih yang tidak dapat keluar dari terminal Pelabuhan Tanjung Perak," 
ujar Edi, Rabu, (13/3).
Edi mengungkapkan, ada tiga alasan 
mengapa 33 kontainer bawang putih asal Cina ini dilarang keluar 
pelabuhan. Pertama, larangan itu akibat berlakunya kebijakan pembatasan 
kuota impor awal tahun lalu. Kedua, 33 kontainer bawang putih ini, tidak
 dilengkapi rekomendasi produk impor hortikultura (RPIH) dari 
Kementerian Pertanian. Ketiga, jelas dia, 33 kontainer ini tertahan 
karena tidak jelas siapa pemiliknya.
Kontainer-kontainer ini pun,
 jelas dia, tidak memiliki manifes barang yang seharusnya dimiliki dalam
 pelayaran. "Dengan tidak adanya syarat administrasi yang dipenuhi 
tersebut, maka sejak awal Januari bawang putih sebanyak 20 ton ini tidak
 bisa keluar pelabuhan," ujarnya. 
Edi memperkirakan sedianya, 
bawang putih ini kemungkinan untuk mencukupi kebutuhan bawang di Jawa 
Timur dan beberapa wilayah Jawa ini. Edi juga mengonfirmasi, setidaknya 
masih ada ratusan kontainer lagi bahan makanan lain yang juga tertahan 
karena masalah yang sama dengan isi buah-buahan dan daging impor.
Sumber : http://www.republika.co.id 
Jumat, 15 Maret 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
 

 





0 komentar:
Posting Komentar