Jakarta (ANTARA 
News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, berdasarkan survei
 bahwa peluang bisnis untuk empat sektor ekonomi di Indonesia sebelum 
2030 diprediksi akan mencapai 1,8 triliun dolar AS.
    "Dalam survei sekarang ada 0,5 triliun dolar AS untuk empat sektor 
konsumsi, pertanian, perikanan pendidikan dan pembangunan di daerah. 
Nanti pada saat sebelum tahun 2030 peluang berbisnis bidang itu akan 
mencapai 1,8 triliun dolar AS," kata Presiden saat memberikan sambutan 
dalam Rapimnas Kamar Dagang dan Industri (Kadin) 2012 di Jakarta, 
Selasa.
    Selain itu, survei juga menunjukkan,  jumlah consuming class 
(masyarakat yang mengkonsumsi lebih) diprediksi akan meningkat, dari 45 
juta jiwa saat ini menjadi 135 juta sebelum 2030,  
    Menurut Presiden, kondisi tersebut menunjukkan potensi dan peluang 
ekonomi Indonesia yang masih cerah di masa-masa mendatang.
    Untuk itu, ia mengharapkan agar Kadin bersama para pengusaha bersama
 pemerintah pusat dan daerah secara aktif menciptakan peluang-peluang 
dan menggarap potensi-potensi usaha yang ada.
    Presiden mengungkapkan, Indonesia saat ini telah mendapatkan 
perhatian dunia, karena mamapu menjaga pertumbuhan ekonomi yang tetap 
baik, meski terjadi krisis ekonomi di negara-negara maju.
    Indonesia memiliki pertumbuhan ekonomi tertinggi di Kawasan ASEAN, 
dan diperkirakan akan menjadi nomor dua setelah China di Asia.
    Presiden mengaku kini banyak negara  yang berkeinginan untuk  
membicarakan kerja sama bilateral. Begitu pula dengan antusiasme para 
investor asing untuk melihat dan menjajaki Indonesia.
    Sementara itu, Presiden dalam kesempatan tersebut juga berpesan 
untuk mendorong usaha kecil dan menengah dapat berkembang lebih pesat 
guna menciptakan perekonomian yang lebih adil dan sejahtera.
    Presiden menilai, keadilan dan pelestarian lingkungan dalam 
perekonomian dibutuhkan untuk menjaga keberlanjutan dalam pertumbuhan 
ekonomi. 
Editor: Ruslan Burhani
Sumber : http://www.antaranews.com/berita/336473/presiden-peluang-usaha-2030-diprediksi-18-triliun-dolar-as 
Kamis, 01 November 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
 

 





0 komentar:
Posting Komentar