Nama : William Andreas
NPM : 18210516
Kelas : 3EA17
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis, Lokasi dan Waktu Penelitian
3.1.1 jenis penelitian
Untuk menguji indikasi praktik
manajemen laba pada hipotesis 1 (H1) di atas digunakan uji beda, yaitu apakah
rata-rata nilai AD pada bank syariah ≠ 0.
Hipotesi 2 diuji dengan menggunakan
regresi berganda dengan model sebagai berikut:
ADit = α +
βɪCARit + β2 RORAit + β3 NPMit + β4 ROAit + β5 LDRit + β6 BUSit + ε
Dengan
ekspektasi : β1 ˂ 0, β2 ˂ 0, βɜ ˂ 0, β4 ˂ 0 dan β5 ˂ 0
Dimana :
ADit =
Akrual Diskresioner (akrual abnormal) bank syariah I pada tahun t
CARit =
nilai rasio CAR (Capital Adequqcy Ratio)
bank syariah I pada tahun t
RORAit =
nilai rasio RORA (return on Risked Assets)
bank syariah I pada tahun t
NPMit =
nilai rasio NPM (Net Profit Margin)
bank syariah I pada tahun t
ROAit =
nilai ROA (Return On Assets) bank
syariah I pada tahun t
LDRit =
nilai rasio LDR (Loan to Deposit Ratio)
bank syariah I pada tahun t
BUSit =
nilai Dummy bank syariah i pada tahun t, dimana 1 = BUS dan 0 =UUS
Pada model regresi di atas juga
dimasukan variabel kontrol BUS yang maksudkan untuk mengontrol kemungkinan
adanya perbedaan akrual diskresioner antara bank syariah yang berbentuk BUS
dengan ekspktasi β6 ≠ 0.
3.1.2
Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan pada perbankan
syariah di Indonesia dengan pengambilan data pada laporan keuangan publikasi
tahunan bank syariah yang dapat diperoleh dari media massa yang memuat
publikasi tersebut ataupun dari Direktori Perbankan Indonesia yang diterbitkan
oleh BI serta dari website BI : www.bi.go.id.
3.1.3 Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Mei tahun 2007
hingga selesai.
3.2 populasi dan Sampel
3.2.1 Populasi
Menurut Indriantoro dan Supomo
(1999:115) “Populasi adalah sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang
mempunyai karakteristik tertentu”. Anggota dari populasi tersebut sebagai
elemen populasi (population element).
Dalam
penelitian ini populasi yang diteliti adalah semua perbankan syariah di Indonesia,
yang berdasarkan data BI bulan Mei tahun 2007.
3.2.2 Sampel
Sampel kami terdiri dari 21 bank syariah,
terdiri dari bank syariah (Bank
Umum Syariah / BUS)
dan 18 unit
syariah busines (unit Usaha Syariah
/ UUS) pada tahun
2004-2006.
3.3 Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional adalah “penentu
constuct sehingga menjadi variabel
yang dapat diukur, definisi operasional menjelaskan cara tertentu yang
digunakan oleh peneliti dalam mengoperasikan construct, sehingga memungkinkan bagi peneliti yang lain untuk
melakukan replikasi pengukuran dengan cara yang sama atau mengembangkan cara
pengukuran construct yang lebih baik” (Indriantoro dan Supomo, 2002:69).
Variabel-variabel dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:
1.
Bank Syariah
Bank syariah adalah bank yang dalam aktivitasnya, baik
penghimpunan dana dan maupun dalam rangka penyaluran dananya memberikan dan
mengenakan imbalan atas dasar prinsip syariah yaitu jual beli dan bagi hasil.
2.
Akrual Diskresioner
Penghitungan total akrual sama dengan yang dilakukan
Healy (1985) dan Jones (1991) yang telah disesuaikan dengan karateristik
perbankan, dengan rumus:
TAit = (∆PMADit +
∆BDDit + ∆UMPit - ∆BYDit - ∆UPit - PBAit
– Depit)/(Ait- 1)
Dimana: TAit = total
akrual bank syariah i pada tahun t, ∆PMADit = selisih pendapatan masih akan
diterima bank syariah I pada tahun t dengan t-1, ∆BDDit = selisih beban dibayar
dimuka bank syariah I pada tahun t dengan t-1, ∆UMPit = selisih uang pajak bank
syariah I pada tahun t dengan t-1, ∆BYDit selisih beban yang harus dibayar bank
syariah I pada tahun t dengan t-1, ∆UPit = selisih utang pajak bank syariah I
pada tahun t dengan t-1, PBAit = beban penyisihan aktiva produktif bank syariah
I pada tahun t, Debit = beban depresiasi bank syariah I pada tahun t, Ait- 1 = total
aktiva bank syariah I pada tahun t-1.
Kemudian, dilakukan estimasi dengan menggunakan model :
TAit/ Ait-1 = aɪ
(1/ Ait-1) + bɪ
(∆POit/ Ait-1) + b2(PPEit/ Ait-1) + ɛᵢt
Dimana: TAit = total
akrual bank syariah i pada tahun t, Ait-1 = total aktiva bank syariah i pada
tahun t, ∆POit = selisih pendapatan operasional syariah i pada tahun t dengan
t-1, PPEit = property, plant, and
equipment (aktiva tetap) bank syariah i pada tahun t, perkiraan error (ɛᵢt) dalam
persamaan di atas menunjukkan akrual diskresioner (discretionary).
3.
Rasio CAMEL
Capital diukur dengan CAR = ekuitas/total aktiva; Asset Quality diukur dengan RORA = laba
sebelum pajak/aktiva produktif, dimana aktiva produktif adalah semua aktiva
baik dalam rupiah maupun valuta asing yang dimiliki bank syariah dengan maksud
untuk memperoleh penghasilan sesuai dengan fungsinya; management diukur dengan RORA = laba bersih/total aktiva; Earnings diukur dengan NPM = laba
operasi/pendapatan; dan Liquidity diukur
dengan LDR = jumlah kredit yang diberikan/jumlah dana pihak ketiga.
3.4
Sumber dan Metode Pengumpulan Data
3.4.1
Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data dengan Model regresi yang menggunakan metode
estimasi Ordinary Least Squares (OLS)
akan memberikan hasil yang Best, Linear,
Unbiased dan Estimator (BLUE)
jika memenuhi semua asumsi klasik. Pengujian hipotesis 1 (H1) dilakukan dengan
uji beda.
3.4.2 Metode Pengumpulan Data
Data yang akan diolah dalam
penelitian ini diambil dari laporan keuangan publikasi tahunan bank syariah.
3.5 Metode
Analisis Data
Tenik dalam penelitian ini adalah
analisis diskriminan. Dalam hal ini untuk menginvestigasi praktik manajemen
laba di bank syariah.
DAFTAR PUSTAKA
Arnawa, I Gede
(2006). “ Analisa Indikasi Manajemen Laba melelui Discretionary Allowance for Loan Loses pada
Perbankan Pasca Rekapitalisasi”. Karya Akhir Program
Magister Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.
Bertrand, Rima,
Swiss National Bank (2000). “ Capital Requirement and Bank Behaviour : Emperical Evidence for Switzerland”.
Working Paper.
Betty, Anne. L
and Petroni, Kathy. R (2002). “ Earnings Management to Avoid Earnings Declines Across Publicy and Private
held Bank”, The Accounting Review, Vol 77.
Endriani, D
(2004). “ Indikasi Praktek Earnings Management oleh Bank-Bank di Indonesia Dalam Memenuhi Ketentuan Rasio
Kecukupan Modal”. Karya Akhir Program Magister
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.
Healy, P.M.
(1985). “ The Effect of Bonus Schemes on Accounting Decision”. Journal of Accounting and Economic 7: 85-107.
Jones, J.J.
(1991). “ Earnings Management During Import relief investigation”. Journal of Accounting Research ( Autumn) : 193-228.
McNicholas, M.
and M.D. Neimark (1988). “ Evidence of Earnings Management from the Provision for Bad Debts” , Journals
of Accounting Research ( Supplement 1988), pp
33-57.
Naciri, Ahmed
(2002). “ Earnings Management from Bank Provisions for Loans losses”. Working Paper, January.
Nasser, Etty M.
(2003). “ Perbandingan Kinerja Bank Pemerintah dan Bank Swasta dengan rasio CAMEL serta Pengaruhnya terhadap
harga Saham”, Media Riset Akuntansi, Auditing
dan Informasi, Vol 3 No 3 Desember 2003 : 217 – 136.
Robb, Sean, W.G.
(1998). “ The Effects of Analysts’ Forecase on Earnings Management in Financial Institutions”. Journal of
Financial Research (Fall).
Setiawati, Lilis
dan Naim Ainun (2001). “ Bank Health Evaluation By Bank Indonesia and Earnings Management in Banking
Industry”. Gadjah Mada International Journal of Bussiness, May 2001, Vol 3 no 2 : 159-176.
Sofie (2005). “
Merumuskan Tujuan Laporan Keuangan Bank Syariah : Sebuah Studi Eksplorasi”. Media Riset Akuntansi,
Auditing dan Informasi, Vol 5 No 1 April 2005
: 25-39.
Susanto, Agus
(2003). “ Indikasi Praktek Pengelolaan Laba dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya ( studi Empiris pada
Sektor Perbankan Sebelum Krisis Perbankan
Nasional )”, Karya Akhi Program
Magister Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.
Sumber : http://erick-kesepian.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar